Laman

Sabtu, 17 November 2012

ANALISA USAHA MENGGUNAKAN METODE CLIENT SERVER


Penjelasan Singkat
Di era globalisasi ini, dimana segala sesuatunya itu berjalan dengan cepat, kemajuan teknologi semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Semua orang di zaman sekarang ini hampir setiap individu sudah memiliki komputer.
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

• Arsitektur Client

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Dalam sistem secara umum server proses pada DBMS, komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna. Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.


Dibawah ini merupakan struktur dari arsitektur client :

• Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC.
• Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri.
• Berbagi hardware atau software.


Komponen dasar Client Server
Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server. Gubungan dari ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut:


• Arsitektur Server

Lingkungan klien/server menggunakan Local Area Network (LAN) untuk menjalankan personal komputer yang mana data akan tersimpan pada masing-masing PC dan akan terhubung dengan common devices (hard disk atau printer) dan software (DBMS). Modul LAN pada DBMS secara bersamaan mengendalikan, mengamankan, dan merupakan query atau translation-queuing management untuk mendukung akses bersamaan dari beberapa pengguna dalam menghubungkan database. Arsitektur klien/server berkembang yang memiliki penampilan yang berbeda dari komponen aplikasi logik antara klien dan server. Ada tiga komponen dari komponen aplikasi logik, yaitu :

1. Presentation Logic, komponen ini bertanggung jawab dalam memformat dan mempresenting data pada pengguna atau alat keluaran dan mengendalikan masukan pengguna dari keybor atau alat input lainnya.

2. Processing Logic, komponen ini berguna untuk menangani logika pemprosesan data (data processing logic) , logika aturan bisnis (business rule logic), dan logika manajemen data (data management logic). Proses data logic merupakan aktifitas untuk memvalidasi data dan mengindentifikasi proses eror pada data. Business rule tidak mempunyai kode pada DSMS, tetapi mempunyai kode pada komponen pemprosesan. Data management logicmengindentifikasikan data yang diperlukan/penting untuk memprosesan transaksi atau query.

3. Storage Logic, komponen ini bertanggung jawab pada penyimpanan data dan perbaikan data dari alat penyimpan yang bekerja dengan aplikasi

File Server Architectures

Arsitektur klien/server merupakan pengembangan file server yang pertama. Dalam lingkungan file server (lihat gambar), semua manipulasi data bekerja pada workstation pada saat data diminta oleh pengguna, Klien menangani presentation logic, processing logic, dan storage logic (yang berhubungan dengan DBMS). File server bertindak sebagai pengelola file, kemudian akan mengubungkan pada masing-masing PC klien dengan menggunakan jaringan dan memungkinkan klien untuk mengakses file tersebut.

• Model pertama Client/Server
• Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
• Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
• Server bertindak sebagai file server
• File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut
• Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
• DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
• Aktivitas pada klien:
*Meminta data
*Meminta penguncian data
*Tanggapan dari klien
*Memberikan data dan Mengunci data dan memberikan statusnya



Batasan File Server :

•Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan
•Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori
•Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus
•Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama ð tanggung jawab diserahkan kepada programmer.

Arsitektur Database Server

•Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis)
•Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan database
•Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
•Beban jaringan menjadi berkurang
•Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
•Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture

2-Tier VS 3-Tier Client Server

Saat ini telah terjadi perubahan besar dari konsep client/ server itu sendiri. Awalnya pengertian client/ server yaitu sebuah sistem yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Dengan adanya internet dan jaringan maka konsep 2-tier ini mulai bergeser dan berkembang menjadi 3-tier.

Apa yang dimaksud dengan Tier?

Awal 1980-an, vendor-vendor minicomputer memperkenalkan pola 3-tier (sebagai arsitektur 3-tier) untuk menjelaskan pembagian secara fisik dari sebuah aplikasi yang
melalui terminal (tier ke-1), minicomputer (tier ke-2), dan mainframe (tier ke-3). Ini memberikan kesempatan pada vendor-vendor ini untuk menjual komputer level menengah (mid-range) mereka sebagai front-end untuk mainframe. Hari ini, kita menggunakan istilah tier untuk menjelaskan pembagian sebuah aplikasi yang melalui client dan server. Pembagian proses kerja adalah bagian uatama dari konsep client/ server saat ini. Jadi saat ini pembagian kerja pada client dan server telah diatur secara lebih spesifik.

•2-tier. Membagi proses load kedalam dua bagian. Aplikasi utama secara logika dijalankan/ berjalan pada sisi client yang biasanya mengirimkan request dalam bentuk sintaks SQL ke sebuah database server yang berfungsi sebagai media penyimpanan data. Kita bisa juga menyebutnya dengan arsitektur fat client karena bagian terbesar atau yang utama dari aplikasi berjalan pada sisi client/ komputer client.

•3-tier. Membagi proses loading antara 1) komputer client menjalankan graphical user interface (GUI) logic, 2) aplikasi server menjalankan business logic, dan 3) database dan/ atau legacy application. Karena 3-tier memindahkan application logic ke server sehingga sering juga disebut sebagai arsitektur fat server.

Dari semua definisi diatas, semua aplikasi client/ server haruslah memiliki paling tidak 2-tier : user interface pada sisi client dan data terdistribusi yang disimpan pada sisi server. Pembagian kerja ini adalah isu utama yang menjadikan perbedaan terbesar dalam penentuan sukses tidaknya aplikasi yang berhubungan penyelesaian masalah mission-critical.

Keuntungan dan keterbatasan aplikasi 2-tier

Pada sistem 2-tier client/ server, aplikasi logic ditempatkan pada sisi client dengan
GUI. GUI dijalankan pada client yang akan mengirimkan SQL, file system calls, atau
perintah HTTP melalui jaringan ke server. Kemudian server akan mem-proses
request dari client dan mengembalikan hasil proses tersebut kembali ke komputer client. untuk meng-akses datanya, komputer client harus mengetahui bagaimana data
tersebut diatur dan kemudian disimpan pada sisi server. Variasi pada pendekatan 2-
tier adalah dengan menggunakan stored procedures untuk meng-off-load beberapa
proses pada sisi server. Walaupun pengiriman request SQL melalui jaringan, stored procedures membolehkan kita untuk menjalankan sebuah fungsi yang berjalan tanpa
sebuah database. Kesederhanaan adalah faktor utama yang mengantarkan 2-tier client/ server menjadi populer. 2-tier sangat ideal digunakan jika kita ingin membangun sebuah aplikasi dengan cepat dengan menggunakan bantuan visual builder tools seperti Delphi, VB, dll. Biasanya, hanya aplikasi yang berskala departemen/ bagian-bagian kecil yang menggunakan konsep 2-tier ini seperti sistem pengambilan keputusan (DSS) atau aplikasi berbasis web sederhana.


Mengapa 3-Tier Client/ Server?

Apa yang terjadi sekarang dengan perkembangan internet dan jaringan yang begitu
pesat tidak memungkinkan lagi diselesaikan dengan metode 2-tier client/ server
sehingga perlu satu perubahan besar untuk menangani masalah ini. Saat ini kita
telah mengembangkan aplikasi client/ server berskala luas dan E-Commerce berbasis internet. Konsekuensinya, kita harus meninggalkan dunia tradisional 2-tier client/ server. Sekarang kita sedang menghadapi masalah dunia yang kompleks dimana aplikasi-aplikasi dibagi menjadi beberapa komponen-komponen dan didistribusikan melalui multi prosesor. Yaitu dunia aplikasi 3-tier (dan N-tier). Saat ini perusahaan-perusahaan besar yang sudah menggunakan client/ server mulai merasakan 2-tier client/ server sudah tidak relevan lagi untuk diimplementasikan di perusahaan mereka. Karena yang terjadi saat ini dengan adanya internet maka dituntut agar aplikasi yang digunakan diperusahaan mereka harus dapat mendukung internet dan semua komponennya, aplikasi tersebut harus dapat melayani ribuan komputer client dimana aplikasi ini seringkali berjalan pada banyak server dan terdiri dari ratusan komponen-komponen software didalamnya. Dengan adanya internet, server dapat melayani request dari mana saja dengan PC yang terhubung ke internet. Dalam era internet saat ini, transaksi dapat berasal dari konsumen (melalui aplikasi internet), dari suplier atau distributor ( melalui perusahaan internet – ekstranet).

Kapan kita menggunakan 3-tier?

Saat ini 3-tier menjadi sangat populer dibanding 2-tier arsitektur tapi 2-tier tidak akan bisa ditinggalkan. Masih terdapat banyak aplikasi yang ideal menggunakan arsitektur 2-tier. Lalu bagaimana kita mengetahui model apa yang cocok untuk aplikasi kita dan sesuai dengan karakteristik perusahaan? Berikut ini adalah beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menentukan kapan sebuah aplikasi menggunakan model arsitektur 3-tier client/ server :

•Banyaknya layanan atau class aplikasi lebih dari 50
•Program aplikasi di buat atau ditulis dalam beebrapa bahasa pemrograman
yang berbeda untuk masing-masing organisasi.
•Dua atau lebih data source yang heterogen seperti dua DBMs yang berbeda
atau DBMs dan file system
•Suatu aplikasi akan digunakan lebih dari 3 tahun. Apalgi jika kita akan
merencanakan banyak modifikasi atau penambahan
•Beban kerja yang sangat tinggi. Lebih dari 50000 transaksi perhari atau lebih
dari 300 user yang mengakses ke sistem yang sama pada database yang sama
dalam waktu bersamaan
•Ekspektasi bahwa aplikasi akan terus berkembang sepanjang waktu

Conclusion

Pada akhirnya, saat ini akan sangat mudah dan aman bagi kita untuk mengimplementasikan arsitektur 3-tier client/ server khususnya jika kita memiliki
infrastruktur yang solid untuk itu. Dalam era intranet dan aplikasi internet sekarang
ini, arsitektur 3-tier client/ server menjadi arsitektur paling favorit yang digunakan. 3- tier memberikan kita keleluasaan untuk mengembangkan aplikasi kita mulai dari sistem yang paling kecil hingga kita mengembangkannya menjadi sebuah aplikasi berskala enterprise.

Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier

* Keluwesan teknologi
* Mudah untuk mengubah DBMS engine
* Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
* Biaya jangka panjang yang rendah
* Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi
keseluruhan
* Keunggulan kompetitif
* Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara
mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi


Client Server Model dalam Lingkungan Bisnis

Organisasi Komputasi Client Server
Komputasi client-server diatur untuk mendukung aksesibilitas dan integrasi. Melalui jaringan setiap klien atau workstation yang terhubung ke host atau server. Hal ini memungkinkan klien untuk mengakses aplikasi software dan hardware yang diperlukan. Salah satu manfaat utama dari hal ini adalah integrasi dari produk perangkat lunak atau perangkat keras dari vendor yang berbeda. Produk-produk ini, yang terkandung dan dapat diakses pada server, dapat bekerja sama untuk menghasilkan manfaat bisnis dari teknologi client-server seperti pengurangan biaya, peningkatan fleksibilitas dan produktivitas, dan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien.

Client-server teknologi yang dikembangkan dari berbagai faktor. Biaya peningkatan pemeliharaan mainframe dan mesin midrange tuan digabungkan dengan proliferasi dan dominasi meningkatnya komputer mikro atau pribadi. Ini adalah bagian dari evolusi teknologi yang membuat teknologi client-server paradigma yang dominan untuk bisnis pada tahun 1990. Faktor lain yang penting dalam client / server pembangunan adalah peningkatan kehandalan dari Local Area Network atau LAN yang membuat jaringan lebih efisien dan dapat diandalkan.

Rincian dasar teknologi ini terjadi melalui komunikasi antara komputer jelas-klien atau desktop dan server atau komputer host. Sisi client dari persamaan ini berkaitan dengan front-end permintaan bisnis, dan penawaran server dengan back-end atau eksekusi mengatakan permintaan. The front-end dapat digambarkan sebagai elemen sebagian besar pengguna berinteraksi dengan. Misalnya, mesin klien bekerja melalui GUI (Graphical User Interface), yang jauh lebih user friendly, memungkinkan untuk peningkatan interaksi dan lebih mudah antara manusia dan komputer melalui penggunaan grafis (ikon dan menu) daripada antarmuka baris perintah, yang menggunakan hanya teks. antarmuka perintah baris yang keluar dari tanggal dan membutuhkan pengetahuan pengguna tertentu. Komputer klien, melalui jaringan, dapat mengirimkan permintaan untuk program host di server dan memvalidasi data pengguna. Server, di sisi lain, mengeksekusi layanan klien-diminta dengan mengambil informasi dari database. Ini update database dan menjamin integritas data. Hal ini juga bertanggung jawab untuk mengirimkan tanggapan kepada klien.

Artikel ini akan membahas jenis server yang digunakan dalam lingkungan bisnis. Setelah ini, saya akan menjelaskan fungsi middleware khusus untuk client-server model. Akhirnya, saya akan membahas fitur bermanfaat karakteristik client-server model.

Jenis Server Menggunakan dalam Lingkungan Bisnis

Komputasi client-server dapat dipecah struktural di komputer klien, komputer server, dan middleware yang memfasilitasi komunikasi antara keduanya. Seperti dijelaskan sebelumnya, klien-sisi penawaran dengan front-end dan user-interface dari aplikasi dan penawaran server dengan bagian belakang, pengolahan permintaan dan jasa. Namun, ada beberapa jenis server. Inkarnasi paling sederhana adalah file server, di mana klien meminta file melalui jaringan dari komputer terpusat (server). Namun, kadang-kadang file mengandung banyak data yang asing dan proses ini bisa rumit untuk jaringan karena jumlah data ini. Hal ini membutuhkan banyak bandwidth dan dapat memperlambat jaringan ke bawah. Lebih maju server termasuk server database, server aplikasi, dan server transaksi.
Server database menyerupai file server, tetapi didedikasikan untuk fungsi database dan bukan hanya fasilitas penyimpanan, seperti file server sering. Mereka adalah komputer yang ada di LAN yang ditujukan untuk menyimpan dan mengambil data. Mereka mengandung sistem manajemen database (DBMS) dan database yang klien perlu menjawab permintaan.Selama transaksi, klien membuat permintaan database. Server proses permintaan ini dengan mencari database, memilih catatan yang menjawab permintaan khusus, dan kemudian mengirim mereka kembali ke catatan klien.
Awalnya, aplikasi server adalah komputer yang melakukan pengolahan data dalam lingkungan jaringan. Dalam model client-server, pengguna klien / 's mesin menyediakan antarmuka yang dapat digunakan untuk mendefinisikan dan mengirim permintaan dan server diproses permintaan ini dan dikirim kembali respons yang tepat. Namun, pertukaran sederhana ini rumit oleh ledakan Internet dan mengubah definisi server aplikasi. Sekarang, server aplikasi tuan rumah berbagai bahasa yang digunakan untuk melakukan layanan melalui Internet melalui web server yang memproses permintaan HTTP. Pertanyaan ini bahasa database program dan memfasilitasi proses bisnis secara umum. Contoh dari beberapa script atau aplikasi termasuk JavaScript, JSP (JavaScript Pages) dan EJBs (Enterprise Java Beans). Script ini kemudian berkomunikasi dengan aplikasi web server seperti CGI (Gateway Common Interface) script, ASP (Active Server Pages) dan ISAPI (Internet Antarmuka Application Server Programming) untuk mengambil dan merespon permintaan dengan data diakses, interaktif, dan relevan melalui web klien browser.
Transaksi server mengacu pada Transaksi Server Microsoft (MTS) dan juga disebut sebagai "Viper". Ini adalah program server yang berjalan melalui internet atau pada server jaringan yang berjalan pada Windows NT. Windows NT adalah kumpulan sistem operasi diciptakan oleh Microsoft pada tahun 1993. Ia dirancang sebagai pelengkap Windows untuk memberikan multi user-, multiprocessing, bahasa berbasis, prosesor-independen sistem operasi. Versi yang lebih baru berdasarkan pada sistem Windows NT adalah Windows Server 2003 dan saat ini, Windows Vista. Transaksi server mengatur aplikasi dan permintaan transaksi dari klien.Transaksi permintaan mencakup baik permintaan untuk layanan dan setiap perubahan permanen respon terhadap permintaan ini dapat menghasilkan dalam database. Oleh karena itu, selain melayani permintaan, server ini menjamin integritas database. Transaksi server menegosiasikan permintaan dari klien ke database asing dan maju permintaan tersebut ke server database ketika diperlukan. Mereka juga mengelola koneksi ke server, Memastikan integritas transaksi dan memberikan keamanan dalam permintaan.

Iklan

Middleware

Salah satu fitur utama dari teknologi client-server teknologi middleware.Middleware adalah lapisan pemrograman atau perangkat lunak yang memfasilitasi integrasi aplikasi enterprise (EAI) dengan menyediakan lapisan terjemahan / konversi atau layanan pesan. Hal ini memungkinkan aplikasi yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain.Aplikasi ini dapat berjalan pada platform yang berbeda atau diproduksi oleh vendor yang berbeda, tetapi middleware memungkinkan mereka untuk berfungsi bersama-sama dan berkomunikasi satu sama lain.Middleware memerlukan Operasi Jaringan Sistem (NOS) untuk melakukan fungsinya. Noss mengeksekusi pesan, routing dan distribusi permintaan melalui jaringan. Untuk mencapai hal ini, protokol komunikasi harus dibentuk untuk menyediakan seperangkat aturan standar untuk mewakili data, otentikasi permintaan dan mendeteksi kesalahan permintaan. Protokol lainnya, seperti protokol transportasi dan client-server protokol, juga didirikan di middleware. Protokol transport membangun koneksi dan memastikan bahwa data telah diterima dengan aman.Klien-server protokol menentukan bagaimana permintaan dibuat dan bagaimana tanggapan terstruktur untuk memastikan kejelasan.
 
Sumber :

http://asep10106240.wordpress.com/2009/12/04/arsitektur-client-server/
http://achmad89.wordpress.com/2010/07/11/arsitektur-client-server/
http://slametridwan.wordpress.com/arsitektur-client-server/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/arsitektur-clientserver/
digilib.unsri.ac.id/download/2tier%20VS%203tier14082009.pdf
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1443/1224
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.exforsys.com/tutorials/client-server/client-server-models-in-business-environment.html&ei=RfimUO7JLYK8rAe_r4G4Aw

0 komentar:

Posting Komentar