Laman

Sabtu, 24 November 2012

TUGAS 6


1. Apa yang anda ketahui tentang FRANCHISING (WARALABA) ?
Istilah franchise (seterusnya waralaba) memang beraroma perancis. Namun Amerika Serikatlah yang mempopulerkan istilah itu. Kata franchise sendiri bermakna “kebeabsan” (fredom). Dalam bahasa Indonesia, franchise diterjemahkan waralaba atau terjemahan bebasnya lebih untung. Wara berarti lebih. Sedangkan laba artinya untung.
Waralaba berakar dari sejarah masa silam prakter bisnis di Eropa. Pada masa lau, bangsawan diberikan wewenang oleh raja untuk menjadi tuan tanah pada daerah-daerah tertentu. Pada daerah tersebut, sang bangsawan dapat memanfaatkan tanah yang dikuasainya dengan imbalan pajak/upeti yang dikembalikan kepada kerajaan. System tersebut menyerupai royalty, seperti layaknya bentuk waralaba saat ini.
Di Amerika serikat sendiri, waralaba mengalami booming pada tahun 60-70an setelah berakhirnya perang Dunia ke-2. Pada saat itu, banyak terjadi praktik penipuan bisnis yang mengaku sebagai waralaba, salah satunya dengan cara menjual system bisnis waralaba yang ternyata belum teruji keberhasilannya dilapangan.
Selain itu, perawalaba pun lebih fokus unituk menjual waralaba milik mereka dibandingkan membangun dan menyempurnakan system bisnis waralabanya. Banyak investor baru gagal oleh modus seperti ini. Hal ini menjadi salah satu  pencetus munculnya IFA (internasional Franchise Association) pada tahun 1960.
Salah satu tujuan didirikannya IFA adalah untuk menciptakan iklim industry bisnis waralaba yang dapat dipercaya. IFA menciptakan kode etik waralaba sebagai pedoman bagi anggota-anggotanya. Walau begitu, kode etik waralaba masih perlu didukung oleh perangkat hukum agar dapat memastikan hak-hak tiap-tiap pihak dalam industry perlindungan.
2. Tentang FRINCHISING LOKAL
A. Definisi Mengenai FRANCHISING LOKAL
Franchise berarti kebebasan yang diperoleh seseorang untuk menjalankan sendiri suatu usaha tertentu di wilayah tertentu. Sedangkan pewaralaba (franchising) adalah suatu aktivitas dengan system waralaba (franchise), yaitu suatu system keterkaitan usaha yang saling menguntungkan antara pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee).
B. Contoh FRINCHISING LOKAL
1. Coffee Toffee
    Bisnis minuman kopi
2. Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk
    Bisnis restoran dengan menu utama
    ayam tulang lunak
3. Aqualis
DMD Saring @ Franchise & License Expo Indonesia 2010    Bisnis Laundry
4. moz5 Salon Muslimah
    Bisnis salon
5. DMD Saring
    Bisnis minuman teh
C. Keuntungan dan Kelebihan
Keuntungan :
·         Ada kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi karena formula bisnis yang sudah terbukti ditempat. Produk, jasa, dan operasi bisnis telah ditetapkan.
·         Banker biasanya melihat rantai waralaba sukses sebagai memiliki risikoyang lebih rendah dari standar pembayaran dan lebih mungkin untuk uang pinjaman berdasarkan premis itu.
·         Citra perusahaan dan brand awareness sudah diakui. Konsumen umumnya membelibarang lebih nyaman mereka akrab dengan dan bekerja dengan perusahaan yang mereka kenal dan percaya.
Kelemahan
·         Waralaba dapat mahal untuk diimlementasikan. Juga, banyak waralaba biaya royalty yang sedang berlangsung memotong ke dalam keutungan dari franchisee.
·         Franshisor biasanya memerlukan franchisee untuk mengikuti manual operasi mereka untuk tee dalam rangka untuk memastikan konsisensi. Hal ini membatasi kreativitas apapun pada bagian franchisee.
·         Kadang-kadang francidor mungkin lemah pada komitmen mereka untuk mendukung franchisee. Juga, mereka dapat membuat keputusan yang buruk yag akan memiliki efek buruk yang akan dimiliki efek buruk pada franchisee.oleh karena itu, penting untuk penelitian setiap konsep waralaba secara menyeluruh sebelum menandatangani perjajnian.

D. Manfaat Franchise / Waralaba
Sebagai salah satu alternatif model bisnis, pengembangan usaha  dengan pola ini menawarkan berbagai manfaat yang menarik baik bagi franchisor mau pun franchisee.

Manfaat bagi franchisor:
  • pengembangan usaha dengan biaya yang relatif murah
  • potensi passive income yang cukup besar
  • efek bola salju dalam hal brand awareness dan brand equity usaha anda
  • terhindar dari undang-undang anti monopoli.
Manfaat bagi franchisee:
  • memperkecil resiko kegagalan usaha
  • menghemat waktu, tenaga dan dana untuk proses trial & error
  • member kemudahan dalam operasional usaha
  • penggunaan nama merek yang sudah lebih dikenal masyarakat.


E. Kiat-kiat untuk mempertahankan Franchising Lokal
1. Sapalah konsumen dengan baik.
2. Tanyakan apa keperluannya.
3. Berikan kualitas terbaik.
4. Berikan harga yang wajar.
5. Tepati janji.
6. Ciptakan kekeluargaan.
7. Ciptakan ikatan psikologis.


Kiat Memilih Waralaba/Franchising
  1. Produk yang dijual harus disukai oleh semua orang. Misal, dalam bidang makanan, rasa harus disukai oleh semua orang.
  2. Merek dagang produk harus sudah dikenal. Paling sedikit di 5-10 negara. Merek tersebut biasanya sudah sering dipublikasikan melalui media masa sehingga dapat langsung memasuki pasaran dan berkembang.

http://agusnuramin.wordpress.com/2010/10/15/task-3/#more-317
http://www.waralabaku.com/berita_detil.php?bid=35
http://sumberdaya.web.id/2011/keuntungan-dan-kerugian-memiliki-waralaba/
http://www.hajsmy.us/2012/01/sharetips-mempertahankan-konsumen.html
http://hostforplus.blogspot.com/2011/05/manfaat-franchise-waralaba.html

Sabtu, 17 November 2012

ANALISA USAHA MENGGUNAKAN METODE CLIENT SERVER


Penjelasan Singkat
Di era globalisasi ini, dimana segala sesuatunya itu berjalan dengan cepat, kemajuan teknologi semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Semua orang di zaman sekarang ini hampir setiap individu sudah memiliki komputer.
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

• Arsitektur Client

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Dalam sistem secara umum server proses pada DBMS, komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna. Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.


Dibawah ini merupakan struktur dari arsitektur client :

• Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC.
• Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri.
• Berbagi hardware atau software.


Komponen dasar Client Server
Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server. Gubungan dari ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut:


• Arsitektur Server

Lingkungan klien/server menggunakan Local Area Network (LAN) untuk menjalankan personal komputer yang mana data akan tersimpan pada masing-masing PC dan akan terhubung dengan common devices (hard disk atau printer) dan software (DBMS). Modul LAN pada DBMS secara bersamaan mengendalikan, mengamankan, dan merupakan query atau translation-queuing management untuk mendukung akses bersamaan dari beberapa pengguna dalam menghubungkan database. Arsitektur klien/server berkembang yang memiliki penampilan yang berbeda dari komponen aplikasi logik antara klien dan server. Ada tiga komponen dari komponen aplikasi logik, yaitu :

1. Presentation Logic, komponen ini bertanggung jawab dalam memformat dan mempresenting data pada pengguna atau alat keluaran dan mengendalikan masukan pengguna dari keybor atau alat input lainnya.

2. Processing Logic, komponen ini berguna untuk menangani logika pemprosesan data (data processing logic) , logika aturan bisnis (business rule logic), dan logika manajemen data (data management logic). Proses data logic merupakan aktifitas untuk memvalidasi data dan mengindentifikasi proses eror pada data. Business rule tidak mempunyai kode pada DSMS, tetapi mempunyai kode pada komponen pemprosesan. Data management logicmengindentifikasikan data yang diperlukan/penting untuk memprosesan transaksi atau query.

3. Storage Logic, komponen ini bertanggung jawab pada penyimpanan data dan perbaikan data dari alat penyimpan yang bekerja dengan aplikasi

File Server Architectures

Arsitektur klien/server merupakan pengembangan file server yang pertama. Dalam lingkungan file server (lihat gambar), semua manipulasi data bekerja pada workstation pada saat data diminta oleh pengguna, Klien menangani presentation logic, processing logic, dan storage logic (yang berhubungan dengan DBMS). File server bertindak sebagai pengelola file, kemudian akan mengubungkan pada masing-masing PC klien dengan menggunakan jaringan dan memungkinkan klien untuk mengakses file tersebut.

• Model pertama Client/Server
• Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
• Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
• Server bertindak sebagai file server
• File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut
• Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
• DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
• Aktivitas pada klien:
*Meminta data
*Meminta penguncian data
*Tanggapan dari klien
*Memberikan data dan Mengunci data dan memberikan statusnya



Batasan File Server :

•Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan
•Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori
•Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus
•Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama ð tanggung jawab diserahkan kepada programmer.

Arsitektur Database Server

•Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis)
•Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan database
•Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
•Beban jaringan menjadi berkurang
•Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
•Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture

2-Tier VS 3-Tier Client Server

Saat ini telah terjadi perubahan besar dari konsep client/ server itu sendiri. Awalnya pengertian client/ server yaitu sebuah sistem yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Dengan adanya internet dan jaringan maka konsep 2-tier ini mulai bergeser dan berkembang menjadi 3-tier.

Apa yang dimaksud dengan Tier?

Awal 1980-an, vendor-vendor minicomputer memperkenalkan pola 3-tier (sebagai arsitektur 3-tier) untuk menjelaskan pembagian secara fisik dari sebuah aplikasi yang
melalui terminal (tier ke-1), minicomputer (tier ke-2), dan mainframe (tier ke-3). Ini memberikan kesempatan pada vendor-vendor ini untuk menjual komputer level menengah (mid-range) mereka sebagai front-end untuk mainframe. Hari ini, kita menggunakan istilah tier untuk menjelaskan pembagian sebuah aplikasi yang melalui client dan server. Pembagian proses kerja adalah bagian uatama dari konsep client/ server saat ini. Jadi saat ini pembagian kerja pada client dan server telah diatur secara lebih spesifik.

•2-tier. Membagi proses load kedalam dua bagian. Aplikasi utama secara logika dijalankan/ berjalan pada sisi client yang biasanya mengirimkan request dalam bentuk sintaks SQL ke sebuah database server yang berfungsi sebagai media penyimpanan data. Kita bisa juga menyebutnya dengan arsitektur fat client karena bagian terbesar atau yang utama dari aplikasi berjalan pada sisi client/ komputer client.

•3-tier. Membagi proses loading antara 1) komputer client menjalankan graphical user interface (GUI) logic, 2) aplikasi server menjalankan business logic, dan 3) database dan/ atau legacy application. Karena 3-tier memindahkan application logic ke server sehingga sering juga disebut sebagai arsitektur fat server.

Dari semua definisi diatas, semua aplikasi client/ server haruslah memiliki paling tidak 2-tier : user interface pada sisi client dan data terdistribusi yang disimpan pada sisi server. Pembagian kerja ini adalah isu utama yang menjadikan perbedaan terbesar dalam penentuan sukses tidaknya aplikasi yang berhubungan penyelesaian masalah mission-critical.

Keuntungan dan keterbatasan aplikasi 2-tier

Pada sistem 2-tier client/ server, aplikasi logic ditempatkan pada sisi client dengan
GUI. GUI dijalankan pada client yang akan mengirimkan SQL, file system calls, atau
perintah HTTP melalui jaringan ke server. Kemudian server akan mem-proses
request dari client dan mengembalikan hasil proses tersebut kembali ke komputer client. untuk meng-akses datanya, komputer client harus mengetahui bagaimana data
tersebut diatur dan kemudian disimpan pada sisi server. Variasi pada pendekatan 2-
tier adalah dengan menggunakan stored procedures untuk meng-off-load beberapa
proses pada sisi server. Walaupun pengiriman request SQL melalui jaringan, stored procedures membolehkan kita untuk menjalankan sebuah fungsi yang berjalan tanpa
sebuah database. Kesederhanaan adalah faktor utama yang mengantarkan 2-tier client/ server menjadi populer. 2-tier sangat ideal digunakan jika kita ingin membangun sebuah aplikasi dengan cepat dengan menggunakan bantuan visual builder tools seperti Delphi, VB, dll. Biasanya, hanya aplikasi yang berskala departemen/ bagian-bagian kecil yang menggunakan konsep 2-tier ini seperti sistem pengambilan keputusan (DSS) atau aplikasi berbasis web sederhana.


Mengapa 3-Tier Client/ Server?

Apa yang terjadi sekarang dengan perkembangan internet dan jaringan yang begitu
pesat tidak memungkinkan lagi diselesaikan dengan metode 2-tier client/ server
sehingga perlu satu perubahan besar untuk menangani masalah ini. Saat ini kita
telah mengembangkan aplikasi client/ server berskala luas dan E-Commerce berbasis internet. Konsekuensinya, kita harus meninggalkan dunia tradisional 2-tier client/ server. Sekarang kita sedang menghadapi masalah dunia yang kompleks dimana aplikasi-aplikasi dibagi menjadi beberapa komponen-komponen dan didistribusikan melalui multi prosesor. Yaitu dunia aplikasi 3-tier (dan N-tier). Saat ini perusahaan-perusahaan besar yang sudah menggunakan client/ server mulai merasakan 2-tier client/ server sudah tidak relevan lagi untuk diimplementasikan di perusahaan mereka. Karena yang terjadi saat ini dengan adanya internet maka dituntut agar aplikasi yang digunakan diperusahaan mereka harus dapat mendukung internet dan semua komponennya, aplikasi tersebut harus dapat melayani ribuan komputer client dimana aplikasi ini seringkali berjalan pada banyak server dan terdiri dari ratusan komponen-komponen software didalamnya. Dengan adanya internet, server dapat melayani request dari mana saja dengan PC yang terhubung ke internet. Dalam era internet saat ini, transaksi dapat berasal dari konsumen (melalui aplikasi internet), dari suplier atau distributor ( melalui perusahaan internet – ekstranet).

Kapan kita menggunakan 3-tier?

Saat ini 3-tier menjadi sangat populer dibanding 2-tier arsitektur tapi 2-tier tidak akan bisa ditinggalkan. Masih terdapat banyak aplikasi yang ideal menggunakan arsitektur 2-tier. Lalu bagaimana kita mengetahui model apa yang cocok untuk aplikasi kita dan sesuai dengan karakteristik perusahaan? Berikut ini adalah beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menentukan kapan sebuah aplikasi menggunakan model arsitektur 3-tier client/ server :

•Banyaknya layanan atau class aplikasi lebih dari 50
•Program aplikasi di buat atau ditulis dalam beebrapa bahasa pemrograman
yang berbeda untuk masing-masing organisasi.
•Dua atau lebih data source yang heterogen seperti dua DBMs yang berbeda
atau DBMs dan file system
•Suatu aplikasi akan digunakan lebih dari 3 tahun. Apalgi jika kita akan
merencanakan banyak modifikasi atau penambahan
•Beban kerja yang sangat tinggi. Lebih dari 50000 transaksi perhari atau lebih
dari 300 user yang mengakses ke sistem yang sama pada database yang sama
dalam waktu bersamaan
•Ekspektasi bahwa aplikasi akan terus berkembang sepanjang waktu

Conclusion

Pada akhirnya, saat ini akan sangat mudah dan aman bagi kita untuk mengimplementasikan arsitektur 3-tier client/ server khususnya jika kita memiliki
infrastruktur yang solid untuk itu. Dalam era intranet dan aplikasi internet sekarang
ini, arsitektur 3-tier client/ server menjadi arsitektur paling favorit yang digunakan. 3- tier memberikan kita keleluasaan untuk mengembangkan aplikasi kita mulai dari sistem yang paling kecil hingga kita mengembangkannya menjadi sebuah aplikasi berskala enterprise.

Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier

* Keluwesan teknologi
* Mudah untuk mengubah DBMS engine
* Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
* Biaya jangka panjang yang rendah
* Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi
keseluruhan
* Keunggulan kompetitif
* Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara
mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi


Client Server Model dalam Lingkungan Bisnis

Organisasi Komputasi Client Server
Komputasi client-server diatur untuk mendukung aksesibilitas dan integrasi. Melalui jaringan setiap klien atau workstation yang terhubung ke host atau server. Hal ini memungkinkan klien untuk mengakses aplikasi software dan hardware yang diperlukan. Salah satu manfaat utama dari hal ini adalah integrasi dari produk perangkat lunak atau perangkat keras dari vendor yang berbeda. Produk-produk ini, yang terkandung dan dapat diakses pada server, dapat bekerja sama untuk menghasilkan manfaat bisnis dari teknologi client-server seperti pengurangan biaya, peningkatan fleksibilitas dan produktivitas, dan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien.

Client-server teknologi yang dikembangkan dari berbagai faktor. Biaya peningkatan pemeliharaan mainframe dan mesin midrange tuan digabungkan dengan proliferasi dan dominasi meningkatnya komputer mikro atau pribadi. Ini adalah bagian dari evolusi teknologi yang membuat teknologi client-server paradigma yang dominan untuk bisnis pada tahun 1990. Faktor lain yang penting dalam client / server pembangunan adalah peningkatan kehandalan dari Local Area Network atau LAN yang membuat jaringan lebih efisien dan dapat diandalkan.

Rincian dasar teknologi ini terjadi melalui komunikasi antara komputer jelas-klien atau desktop dan server atau komputer host. Sisi client dari persamaan ini berkaitan dengan front-end permintaan bisnis, dan penawaran server dengan back-end atau eksekusi mengatakan permintaan. The front-end dapat digambarkan sebagai elemen sebagian besar pengguna berinteraksi dengan. Misalnya, mesin klien bekerja melalui GUI (Graphical User Interface), yang jauh lebih user friendly, memungkinkan untuk peningkatan interaksi dan lebih mudah antara manusia dan komputer melalui penggunaan grafis (ikon dan menu) daripada antarmuka baris perintah, yang menggunakan hanya teks. antarmuka perintah baris yang keluar dari tanggal dan membutuhkan pengetahuan pengguna tertentu. Komputer klien, melalui jaringan, dapat mengirimkan permintaan untuk program host di server dan memvalidasi data pengguna. Server, di sisi lain, mengeksekusi layanan klien-diminta dengan mengambil informasi dari database. Ini update database dan menjamin integritas data. Hal ini juga bertanggung jawab untuk mengirimkan tanggapan kepada klien.

Artikel ini akan membahas jenis server yang digunakan dalam lingkungan bisnis. Setelah ini, saya akan menjelaskan fungsi middleware khusus untuk client-server model. Akhirnya, saya akan membahas fitur bermanfaat karakteristik client-server model.

Jenis Server Menggunakan dalam Lingkungan Bisnis

Komputasi client-server dapat dipecah struktural di komputer klien, komputer server, dan middleware yang memfasilitasi komunikasi antara keduanya. Seperti dijelaskan sebelumnya, klien-sisi penawaran dengan front-end dan user-interface dari aplikasi dan penawaran server dengan bagian belakang, pengolahan permintaan dan jasa. Namun, ada beberapa jenis server. Inkarnasi paling sederhana adalah file server, di mana klien meminta file melalui jaringan dari komputer terpusat (server). Namun, kadang-kadang file mengandung banyak data yang asing dan proses ini bisa rumit untuk jaringan karena jumlah data ini. Hal ini membutuhkan banyak bandwidth dan dapat memperlambat jaringan ke bawah. Lebih maju server termasuk server database, server aplikasi, dan server transaksi.
Server database menyerupai file server, tetapi didedikasikan untuk fungsi database dan bukan hanya fasilitas penyimpanan, seperti file server sering. Mereka adalah komputer yang ada di LAN yang ditujukan untuk menyimpan dan mengambil data. Mereka mengandung sistem manajemen database (DBMS) dan database yang klien perlu menjawab permintaan.Selama transaksi, klien membuat permintaan database. Server proses permintaan ini dengan mencari database, memilih catatan yang menjawab permintaan khusus, dan kemudian mengirim mereka kembali ke catatan klien.
Awalnya, aplikasi server adalah komputer yang melakukan pengolahan data dalam lingkungan jaringan. Dalam model client-server, pengguna klien / 's mesin menyediakan antarmuka yang dapat digunakan untuk mendefinisikan dan mengirim permintaan dan server diproses permintaan ini dan dikirim kembali respons yang tepat. Namun, pertukaran sederhana ini rumit oleh ledakan Internet dan mengubah definisi server aplikasi. Sekarang, server aplikasi tuan rumah berbagai bahasa yang digunakan untuk melakukan layanan melalui Internet melalui web server yang memproses permintaan HTTP. Pertanyaan ini bahasa database program dan memfasilitasi proses bisnis secara umum. Contoh dari beberapa script atau aplikasi termasuk JavaScript, JSP (JavaScript Pages) dan EJBs (Enterprise Java Beans). Script ini kemudian berkomunikasi dengan aplikasi web server seperti CGI (Gateway Common Interface) script, ASP (Active Server Pages) dan ISAPI (Internet Antarmuka Application Server Programming) untuk mengambil dan merespon permintaan dengan data diakses, interaktif, dan relevan melalui web klien browser.
Transaksi server mengacu pada Transaksi Server Microsoft (MTS) dan juga disebut sebagai "Viper". Ini adalah program server yang berjalan melalui internet atau pada server jaringan yang berjalan pada Windows NT. Windows NT adalah kumpulan sistem operasi diciptakan oleh Microsoft pada tahun 1993. Ia dirancang sebagai pelengkap Windows untuk memberikan multi user-, multiprocessing, bahasa berbasis, prosesor-independen sistem operasi. Versi yang lebih baru berdasarkan pada sistem Windows NT adalah Windows Server 2003 dan saat ini, Windows Vista. Transaksi server mengatur aplikasi dan permintaan transaksi dari klien.Transaksi permintaan mencakup baik permintaan untuk layanan dan setiap perubahan permanen respon terhadap permintaan ini dapat menghasilkan dalam database. Oleh karena itu, selain melayani permintaan, server ini menjamin integritas database. Transaksi server menegosiasikan permintaan dari klien ke database asing dan maju permintaan tersebut ke server database ketika diperlukan. Mereka juga mengelola koneksi ke server, Memastikan integritas transaksi dan memberikan keamanan dalam permintaan.

Iklan

Middleware

Salah satu fitur utama dari teknologi client-server teknologi middleware.Middleware adalah lapisan pemrograman atau perangkat lunak yang memfasilitasi integrasi aplikasi enterprise (EAI) dengan menyediakan lapisan terjemahan / konversi atau layanan pesan. Hal ini memungkinkan aplikasi yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain.Aplikasi ini dapat berjalan pada platform yang berbeda atau diproduksi oleh vendor yang berbeda, tetapi middleware memungkinkan mereka untuk berfungsi bersama-sama dan berkomunikasi satu sama lain.Middleware memerlukan Operasi Jaringan Sistem (NOS) untuk melakukan fungsinya. Noss mengeksekusi pesan, routing dan distribusi permintaan melalui jaringan. Untuk mencapai hal ini, protokol komunikasi harus dibentuk untuk menyediakan seperangkat aturan standar untuk mewakili data, otentikasi permintaan dan mendeteksi kesalahan permintaan. Protokol lainnya, seperti protokol transportasi dan client-server protokol, juga didirikan di middleware. Protokol transport membangun koneksi dan memastikan bahwa data telah diterima dengan aman.Klien-server protokol menentukan bagaimana permintaan dibuat dan bagaimana tanggapan terstruktur untuk memastikan kejelasan.
 
Sumber :

http://asep10106240.wordpress.com/2009/12/04/arsitektur-client-server/
http://achmad89.wordpress.com/2010/07/11/arsitektur-client-server/
http://slametridwan.wordpress.com/arsitektur-client-server/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/arsitektur-clientserver/
digilib.unsri.ac.id/download/2tier%20VS%203tier14082009.pdf
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1443/1224
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.exforsys.com/tutorials/client-server/client-server-models-in-business-environment.html&ei=RfimUO7JLYK8rAe_r4G4Aw

TUGAS 5

1. PERBEDAAN INTERNASIONAL DAN PEMASARAN INTERNASIONAL
Dalam bisnis international dua transaksi bisnis internasional yaitu :
a.       Peradagangan Internasional (international trade)
b.      Pemasaran International (international marketing)
Penjelasan perbedaan dari kedua transaksi diatas sebagai berikut :
Penjualan barang dan jasa tidak terbatas pada local, regional atau pasar nasional saja, bahkan bisa mencapai pada internasional. Negara-negara meng-impor barang yang mereka tidak memenuhi atau tidak mampu memproduksi se-efisien Negara lain, dan mereka meng-ekspor barang yang mampu diproduksi karena lebih efisiens. Pertukaran barang dan jasa di dunia atau pasar global ini dinamakan Perdagangan Internasional.
Sedangkan, Pemasaran Internasional merupakan kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit dan nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar global dengan barang dan jasa (standar) diberbagai negara kemudian menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen global dan mencapai tujuan perusahaan, yang kegiatan operasinya melewati batas-batas lebih dari satu Negara.
Perbedaan Perdagangan Internasional dengan Pemasaran Internasional.
1. Perbedaan antara Perdagangan Internasioan dalan Pemasaran Internasional.
    Perdangangan internasional dan pemasaran internasional merupakan bagian dari bisnis internasional. Dalam ilmu ekonomi perdagangan internasional (international trade), seringkali dikaitkan dengan kegiatan ekspor impor , valuta asing, serta neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Dalam kaitannya dengan pemasaran internasional, maka dasar ekonomi teoretis perdagangan internasional memberikan pemahaman dasar mengapa suatu negara berdagang dengan negara lain, dan karenanya memberikan pemahaman bagi pemasar internasional mengenai kebijakan perdagangan luar negeri suatu negara. Perdagangan internasional juga umumnya merupakan langkah pertama bagi suatu perusahaan untuk memasuki arena internasional.
Sementara itu, yang dimaksud dengan pemasaran internasional adalah penerapan konsep, prinsip, aktifitas dan proses manajemen pemasaran dalam rangka menyalurkan barang atau jasa perusahaan ke konsumen di berbagai negara demi tercapainya keuntungan-keuntungan tertentu. Yang membedakannya dengan pemasaran dosmetik hanyalah pemasar menghadapi lingkungan yang asing, dengan politik, regulasi , budaya, persaingan dan konsumen setempat yang berbeda dengan lingkungan tempat tinggal pemasar yang bersangkutan. Pemasaran internasional (international market) seringkali dikaburkan dengan pemasaran asing (foreign marketing)yang berarti kegiatan pemasaran di lingkungan yang berbeda dengan lingkungan asalnya.


2. Alasan Negara Melaksanakan Bisnis Internasional
  Alasan setiap Negara melaksanakan bisnis Internasional karena, sebenarnya tidak ada satu negara pun di dunia yang mencukupi seluruh kebutuhan negaranya dan barang-barang atau produk yang dihasilkan oleh negara itu sendiri tidak ada suatu negara pun yang dapat memenuhi 100% swasembada, hal ini disebabkan karena terjadinya penyebaran yang tidak merata dan sumber daya baik dari sumber daya alam, modal , maupun sumberdaya manusia.
       Suatu negara melakukan perdagangan internasional karena dua alasan utama yang masing-masing menyumbangkan keuntungan perdagangan bagi mereka. Alasan pertama, negara-negara berdagang karena setiap negara berbeda satu sama lain. Bangsa-bangsa, sebagaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedan mereka melalui suatu pengaturan dimana setiap pihak melakukan sesuatu dengan relatif baik. Alasan kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis dalam produksi, maksudnya jika setiap negara menghasilkan sejumlah barang tertentu maka mereka dapat menghasilkan barang-barang tersebut dengan skala yang lebih besar dan karenanya lebih efisien dibandingkan jika negara tersebut mencoba untuk memproduksi segala jenis barang. Motif inilah dalam dunia nyata merupakan cerminan interaksi perdagangan internasional.
Setiap negara berbeda-beda contohnya dalam hasil sumber daya alamnya yang mempengaruhi kebutuhan negara yang berbeda-beda pula. Akibatnya setiap negara melaksanakan bisnis internasional yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan ekonomi, sosial, maupun polotik di negaranya tersebut. Karena di dalam bisnis internasional itu mempunyai banyak manfaat sehingga setiap negara melaksanakan bisnis internasional. Contohnya manfaat seperti :        
1. Saling membantu untuk memenuhi kebutuhan antar negara :
Akibat hubungan kerja sama antar negara jadinya setiap negara dapat saling mengisi kekurangan  masing-masing negara dan dapat memenuhi kebutuhan negaranya.
 2. Menambah devisa suatu negara :
Contohnya kegiatan ekspor impor. karena negara yang kurang dalam sumber daya alamnya dan kualitasnya yang kurang baik akan membutuhkan kerja sama atau bisnis internasional  dengan negara yang produksi sumber daya alamnya berlebih dan mempunyai kulaitas baik. Bagi negara yang mengekspor negara tersebut akan mendapatkan laba atau untung yang akan menambahkan devisa negara, karena semakin banyak barang yang di ekspor semakin banyak pula laba yang akan di dapat oleh suatu negara di dalam bisnis internasional.
3. Perluasaan pemasaran atau penjualan :
Hal ini terjadi biasanya karena suatu perusahaan mempunyai kapasitas produksi yang berlebih sehingga tidak ada lagi peluang untuk memasarkan dan menjual produk di Negara tempat perusahaan tersebut berdiri sehingga perusahaan tersebut menjual atau memasarkannya di luar negaranya agar mencapai laba maksimal.
Itulah beberapa penjelasan dan contoh-contoh alasan mengapa setiap negara melaksanakan bisnis internasional.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis Internasional
A. Faktor Pendorong :
1. Ingin memperoleh barang yang tidak di produksi di dalam negeri : Biasanya ini di sebabkan oleh suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang di perlukan atau karena tidak memiliki teknologi maupun sumber daya manusia yang memumpuni untuk memproduksi jenis barang tersebut.
2. Memperluas pasar : Hal ini terjadi karena permintaan dari dalam negeri terhadap suatu barang telah terpenuhi maka untuk mengatasi suatu kelebihan produksi satu-satunya cara adalah negara tersebut memanfaatkan pasar luar negeri atau pasar negara lain agar negara tersebut mencapai laba maksimal.
3. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
4. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

6. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.
7. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
B. Faktor Penghambat :
1. Tidak Amannya Suatu Negara.
Jika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk melakukan perdagangan internasional.
2. Kebijakan Ekonomi Internasional yang Dilakukan oleh Pemerintah.
Ada kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara yang merupakan hambatan bagi kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
3. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing.
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan. Hal ini membuat para pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor.
 C. Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain.
D . Teknologi eknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.
E . Penghematan Biaya Produksi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak menghasilkan barang-barang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi.
F . Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai
selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan samasama
menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi.
G. Terwujudnya suatu kemakmuran bagi masyarakat ( factor pendorong utama ).