Pemeriksaan Akuntansi 2
LAPORAN AUDIT MANUFAKTUR PADA MIE XYZ
DISUSUN OLEH :
NURUL FITRI AWALIA (25212536)
NUZULIA RAHMA FIRANI (25212559)
3EB09
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
Kepada
Yth, Pemilik Mie
XYZ
Di Depok
Kami
telah melakukan audit atas Operasi dan Produksi pada Mie XYZ.
Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat
atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang kegiatan
Operasi dan Produksi yang terjadi dalam perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan
untuk menilai tepat jumlah, tepat mutu, tepat hasil produksi, dan biaya yang
rendah. Audit atas Operasi dan Produksi
yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran perbaikan atas
kekurangan kegiatan operasi dan produksi perusahaan agar dimasa yang akan
datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat
beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil
audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang Didukung
dengan Temuan Audit
Bab III :
Rekomendasi
Bab IV :
Ruang Lingkup Audit
Dalam
melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan, dan kerjasama
dari berbagai yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.
Bab I
INFORMASI LATAR BELAKANG
Mie XYZ yang berlokasi di Jl. ABC,
Depok – Jawa Barat oleh para pendiri
yang terdiri atas:
1. Tn. NM
Mie XYZ bergerak dibidang produksi industri pangan. Tujuan
produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar dan kebutuhan pesanan khusus. Perusahaan
menghasilkan beberapa macam mie. Bahan baku yang digunakan masih bahan baku lokal. Perusahaan memproduksi mie sesuai dengan standar hasil penjualan dengan jam kerja 07.00 – 18.00 per hari (6 hari kerja) .
Tujuan dilakukannya audit adalah :
- Menilai apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar).
- Menilai apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
- Menilai apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan.
- Menilai apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
- Menilai apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
- Menilai apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah ditetapkan.
- Menilai apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
Bab II
KESIMPULAN AUDIT
Berdasarkan
temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
- Kebutuhan bahan baku perusahaan sering tidak tepat sehingga penyetokan bahan baku kadang terlambat. Terlambatnya penyetokan bahan baku sehingga proses produksi kadang tidak mencapai target produksi.
- Jadwal pemeliharaan mesin tidak selalu diperhatikan dengan jadwal penggunaannya, sehingga pada saat beberapa komponen mesin dibutuhkan sering belum siap karena perbaikannya hanya saat diperlukan saja.
- Pada persedian masih terdapat kelebihan yang berakibat pada pemborosan
- Belum ada kebijakan tertulis pada full capacity sehingga membutuhkan banyak tempat untuk menyimpan kapsitas yang menganggur.
Kriteria:
- Jadwal produksi disusun berdasarkan rencana penjualan.
- Jadwal produksi harus mampu meminimumkan :
a. Biaya persediaan, dimana persediaan
maksimum 5% dari produksi setiap bulan untuk setiap jenis barang.
b. Biaya penyetelan (setup) mesin,
c. Upah lembur.
d. Pengangguran sumber daya.
- Jadwal produksi harus terintegrasi dengan :
a. Jadwal penerimaan bahan baku; bahan baku
sudah tersedia dan siap dilokasi sebelum proses produksi dimulai.
b. Pemeliharaan fasilitas produksi; mesin
selalu dalam keadaan siap untuk dioperasikan.
c. Konfirmasi pesanan; Kue yang dipesan di
konfirmasi sehari sebelum pengerjaan.
4. Jadwal produksi harus mampu mengoptimalkan
tingkat penggunaan kapasitas produksi.
5. Jadwal produksi harus selaras dengan
jadwal pada fungsi-fungsi yang lain.
6. Perusahaan harus memiliki pedoman tertulis
tentang perubahan jadwal produksi yang diakibatkan oleh adanya tambahan
(perubahan) pesanan pelanggan, agar tidak mengganggu rencana produksi yang
telah terjadwal.
Penyebab:
- Terkadang perusahaan tidak dapat meproduksi semua mie.
- Saat beberapa komponen mesin dibutuhkan dalam proses produksi sering belum siap karena mesih masih diperbaiki
- Perusahaan tidak (belum) memiliki pedoman tertulis sebagai dasar untuk melakukan perubahan jadwal produksi jika terjadi tambahan (perubahan) permintaan dari pelanggan.
- Tidak ada mekanisme penyesuaian (cross check) program antara bagian produksi, pembelian bahan baku dan pemeliharaan fasilitas produksi untuk mencegah terjadinya keterlambatan produksi.
Akibat:
- Laba setiap bulannya kadang mengalami perubahaan.
- Proses produksi terhambat.
- Proses produksi tidak memenuhi target produksi sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditetapkan.
Bab III
REKOMENDASI
Hasil audit yang
dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen
dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
- Kelemahan yang terjadi pada perubahan penjadwalan produksi yang tidak memiliki pedoman tertulis sebagai dasar untuk melakukan perubahan jadwal jika ada tambahan (perubahan) pesanan .
- Kelemahan yang terjadi pada bagian produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas yang tidak melakukan mekanisme penyesuaian program.
- Kelemahan yang terjadi pada jadwal pemeliharaan mesin yang tidak selalu tepat dengan jadwal penggunaannya
Atas keseluruhan
kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah
perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
- Perusahaan harus mempunyai perturan tertulis mengenai perubahan jadwal produksi yang diakibatkan adanya menunggu kebutuhan. Agar tidak menggangu rencana produksi lainnya yang telah dijadwalkan.
- Perusahaan harus membuat jadwal produksi yang disusun berdasarkan rencana penjualan.
- Perusahaan harus membuat mekanisme penyesuaian (cross check)program antara bagian produksi, pembelian bahan baku dan pemeliharaan fasilitas produksi untuk mencegah terjadinya keterlambatan produksi.
- Perusahaan harus membuat jadwal pemeliharaan mesin yang tepat dengan jadwal penggunaannya
Keputusan untuk
melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi
jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat
yang lebih buruk pada kegiatan produksi
Bab IV
Ruang Lingkup Audit
Sesuai dengan
penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah
kegiatan produksi dan operasi Mie XYZ. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian
manajemen proses produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan
aktivitas proses produksi yang dilaksanakan.
Sumber :
- IBK. Bayangkara, 2011, Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, Cetakan Keenam, Jakarta, Salemba Empat
0 komentar:
Posting Komentar