Laman

Kamis, 01 Mei 2014

Kasus BUMN

BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN yaitu Dahlan Iskan. BUMN di Indonesia berbentuk  menjadi tiga yaitu perusahaan perseroan, perusahaan umum, dan perusahaan jawatan.

1.      Perusahaan Perseroan
Perusahaan perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh pemerintah (atas nama negara) yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.

2.      Perusahaan Umum
Perusahaan umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

3.      Perusahaan Jawatan
Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari negara. Saat ini hanya TVRI yang merupakan satu-satunya perjan yang dimiliki oleh BUMN.

Mari kita liat contoh kasus dalam BUMN :
Korupsi Hambalang – PT Adhi Karya Tbk.
Mantan Direktur Operasional 1 PT Adhi Karya (persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Hambalang telah melakukan mark up proyek yang merugikan negara lebih dari Rp 6 triliun. Kasus yang tengah ditangani oleh KPK itu masih terus bergulir. Lembaga anti rasuah itu masih terus mengembangkan bukti-bukti untuk menjerat tersangka lain yang turut menikmati dana haram proyek Hambalang.lebih jelanya lihat link ini :

Komentar :
Menurut Saya KPK kurang tegas dalam menangani kasus korupsi yang semakin marak merajalela pada saat ini. Kurang tegasnya dalam penyelidikan mengenai orang-orang yang sudah menghabiskan uang rakyat begitu saja perlu ditindak lanjuti dengan ketat. Begitupun dengan BUMN dalam kasus proyek ini BUMN kurang tegas, mengatakan bahwa BUMN bersih itu tapi nyatanya masih saja banyak korupsi yang tertangkap. Dalam kasus ini BUMN harus banyak belajar dan menyusun strategi dalam membangun BUMN bersih karena perangkat GCG (Good Corporate Governance) belum bisa memastikan apakah perusahaan-perusahaan tersebut sudah bersih dan dapat bergabung masuk dengan BUMN atau tidak.

24 April 2014

Pada tanggal 24 April 2014 tepatnya pada hari kamis saya bersama teman-teman (Yoga, Kiki dan Wahid) ingin mengantar pulang Jirin ke Bogor karena sedang sakit. Pada paginya sekitar pukul 11.00 Yoga sms saya memberitahu bahwa kumpulnya diStasiun Pondok Cina, dan setelah sampai di Stasiun Pondok Cina kita berlima segera membeli tiket untuk ke Bogor selama menunggu kereta kita tertawa-tawa karena kiki menertawakan wajah Yoga yang sangat senang sekali pertama naik kereta pada saat itu hehe, sampai kereta pun tiba kita berlima duduk bersampingan dan berbincang bincang bersama. Setelah sampai di Stasiun Bogor pun kami berlima mencari angkot untuk sampai ke Rumah Jirin, selama didalam angkot saya berserta Wahid, Jirin dan Yoga menertawakan kiki yang sangat jijik dengan pisang dan disepanjang jalan tukang pisang dan pohon pisang sangat gampang kita temui dan tiba-tiba wahid melihat seorang Bapak sedang membawa banyak pisang didepan motornya dan pas kiki melihat dan teriak kita berempat pun tertawa-tawa dan kiki pun berkata : “ ih Bapak-bapaknya lagi bawa setan dan efek makan pisang itu uyuy jadi oon, dll” (ujar si kiki).


Setelah tiba sampai Rumah Jirin tepatnya di Leuwiliyang, kami pun bersantai-santai sejenak, kita berlima pun makan, minun dan ngemil. Habis itu kiki, wahid, yoga solat zuhur dan kami akhirnya kiki dan wahid pun tertidur pulas dikamar jirin sedang jirin menonton tv diruang tv dan saya bersama yoga mengobrol-ngobrol tidak jelas hehe. Pukul 16.00 pun waktu begitu cepat rasanya kita berempat bersiap-siap untuk balik pulang ke Depok. Setelah meminta ijin pulang dengan keluarga jirin dan jirinnya kami pun balik menuju Stasiun Bogor. selama diangkot kami pun hanya diam, tertawa-tawa diangkot entah tertawa akan anak SMP yang berbicara R nya cadel, badannya yang besar hehe. dan saat kami sampai stasiun Bogor wahid pun membeli tiket untuk kita balik Kedepok setelah sampai diJalur Kereta yang beberapa menit bahkan detik mau berangkat wahid dan yoga pun tiba-tiba masuk kedalam kereta dan saya kikipun hampir terjepit pintu kereta yang otomatis itu. saya pun sayang kaget dan deg-degan mengingat akan kejadian itu yang semua orang melihat kepanikan saya dan kiki, disitu pun kami berempat tidak kebagian tempat duduk lalu kami pun berdiri selama perjalanan pulang . kami pun tertawa-tawa,cerita-cerita bersama dan sampai kita melihat bapak-bapak yang aneh membawa anaknya dengan satu tangan hahaha. setelah sampai distasiun Pondok Cina pun ada kejadian aneh lagi tiba-tiba kita bertiga (saya, wahid, dan yoga) tidak bisa keluar stasiun karena wahid yang salah pesan tiket dan kita salah turun stasiun. kami pun melapor satpam dan akhirnya kita pun bisa keluar stasiun dengan ketawa-tawa. Setelah sampai diDepok kita akhirnya makan malam lalu pulang kerumah  masing-masing. inti dari cerita ini adalah Kejadian yang yang menarik, lucu bikin deg-degan pada tanggal 24 April 2014.