Love Indonesia
Proud of Indonesia
Sistem
Ekonomi
Sistem ekonomi Indonesia awalnya
didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang
selanjutnya berganti menjadi Rupiah. Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak
seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan
nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur
tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat
banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya
ketidakstabilan pada ekonomi negara.
Uang rupiah.Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi
yang bertujuan menekan inflasi,
menstabilkan mata uang, penjadualan ulang hutang luar negeri,
dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing. Pada era tahun 1970-an harga minyak
bumi yang meningkat menyebabkan
melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata yang
tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981. Reformasi ekonomi lebih lanjut
menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan
dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali, selanjutnya mengalirkan investasi
asing ke Indonesia khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada
antara tahun 1989 sampai 1997 Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir
tahun 1990-an akibat krisis ekonomi
yang melanda sebagian besar Asia
pada saat itu, yang disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran
diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
Seni dan Budaya
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu
merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari
ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu
yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
seni adalah suatu cara dari diri
kita sendiri untuk mengekspresikan sesuatu, yang mungkin tidak dapat kita
ungkapkan dengan kata2 dan bisa dengan musik, bisa dengan lukisan, bisa dengan
tarian sesuai dengan cirikhasnya.
Karena Seni itu sangat luas maka perlu kita pelajari Arti Seni Menurut berbagai Sumber
Bangsa Indonesia sebagai negara yang
beraneka ragam budaya (BHINEKA TUNGGAL IKA), yang sekaligus merupakan ciri khas
dan asset dari bangsa Indonesia, memang sebagian besar dari generasi muda sudah
banyak sekali jenis-jenis kebudayaan di miliki bangsa terlupakan dari ingatan
generasi bangsa Indonesia, tidak banyak orang yang perduli dengan keberadaan
budaya, apakah akan berkembang atau menciut, dan pemberian apresiasi kepada
pecinta seni dan budaya pun tidak banyak, seolah-olah keinginan untuk
mengembangkan budaya tidak ada dalam benak sangpenerus bangsa.
Tidak seharusnya juga kita melupakan
dikarenakan perkembangan zaman dan pengaruh dari budaya barat yang memang
sangat berbeda jauh dengan akar budaya yang tertanam sejak Indonesia Merdeka.
Para pengolah seni bukan tidak mau
mewariskan budaya-budaya yang memang turun temurun dari leluhur pewaris budaya,
tetapi keinginan dari sang penerus yang memang sudah enggan karena beranggapan
bahwa seni nenekmoyangnya yang ada di Indonesia, sudah tidak level lagi dengan
pergaulan yang hampir kebablasan akibat pengaruh perubahan zaman.
Jika kita menengok kemasa yang lalu
dimana kebudayaan indonesia yang sangat dibanggakan dan di cintai, serta
apresiasi mereka (masyarakat dan penggerak seni), seiring dan berdampingan demi
terlaksanannya pementasan budaya, sangat membanggakan sekali dan sangat jauh
berbeda sekali dengan kebaradaannya sekarang yang semakin terpojok dan
tertinggal.
Berbeda-beda tapi satu tujuan
“Bhineka Tunggal Ika” dengan beraneka ragam seni dan budaya tapi tetap Bangsa
Indonesia, apakah memang kebudayaan turun temurun ini akan hilang diterjang
badai zaman yang tidak menentu, dan kapankah kebangkitan kebudayaan Indonesia
akan kembali di banggakan oleh seluruh rakyat Indonesia, dan menjadi tameng
Indonesia kepada bangsa lain bahwa bangsa Indonesia memang layak untuk
diperhitungkan.
Budaya
reog
Ponorogo
|
Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahsa sangsakerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville Jean Herskovits (1895 – 1963) dan Bronisław Kasper
Malinowski (1884-1942) mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Sir Edward Burnett Tylor
(1832-1917), kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan menurut Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan
Indonesia
Kebudayaan Indonesia dapat
didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum bentuknya
nasional Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari
kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral
daripada kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka
ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar
lainnya seperti kebudayaan Tionghoa (dari cina), kebudayaan India dan kebudayaan
Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budhha di
Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan
agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi
ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada
penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan
mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif
antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak
pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah
selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk
lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan
seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal
modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Kebudayaan Arab masuk bersama
penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara
dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok.
Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan sebuah kendaraaan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju,
mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai
kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum
sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi
darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang
membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang
lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat
dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
Darat
Angkutan jalan, Kereta
api
, Lainnya – Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim
digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi,
ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa. sepeda,becak,bajaj,bemo, helicak,delman, sepeda motor listrik. Prasarana : Jalan dan jembatan,Rel,Terminal,Stasiun kereta api,Halte,ATCS
Air
Karena Indonesia merupakan negara kepulauan, transportasi kapal merupakan sarana penting yang menghubungkan banyak tempat di negara ini. Kapal yang banyak digunakan termasuk kapal kontainer besar, berbagai jenis feri, kapal penumpang, kapal layar, dan kapal bermotor kecil.Banyak ferry melayani selat-selat antara pulau yang berdekatan, terutama antara pulau Sumatra dan Jawa, dan juga antara pulau Jawa dan pulau-pulau di Kepulauan Sunda Kecil. Di penyeberangan sibuk antara Sumatra, Jawa, dan Bali, feri yang mengangkut kapal dioperasikan 24 jam per hari. Ada juba beberapa feri internasional yang melayani Selat Malaka antara Sumatra dan Malaysia, dan juga Singapura, dan pulau-pulau kecil Indonesia seperti Batam.
Beberapa jaringan juga melayani hubungan laut yang lebih panjang ke daerah pulau-pulau terpencil, terutama yang terletak di timur Indonesia. Pelni melayani jalur tersebut dengan jadwal antara dua sampai empat minggu. Kapal-kapal ini merupakan sarana yang terhitung murah untuk hubungan jarak jauh antar pulau. Dan ada juga kapal-kapal swasta lain yang melayani di berbagai jalur lainnya.
Di beberapa pulau, sungai utama merupakan kunci transportasi karena ketiadaan jalan yang layak. Di Kalimantan, kapal panjang menjalani sungai-sungai dan merupakan satu-satunya cara untuk mencapai banyak tempat di dalam pulau. Indonesia memiliki jalur air yang dapat dijalani sepanjang 21.579 km (pada 2004), sekitar setengahnya di Kalimantan, dan masing-masing seperempat di Sumatra dan Papua. Pelabuhan utama terdapat di Cilacap, Cirebon, Jakarta, Kupang, Palembang, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Jalan dan jalan tol
Mobil "Angkutan Pedesaan" di Padangbai, Bali berupa minibus.
Pelayanan bis terdapat di
banyak wilayah yang dihubungi oleh jalan, terutama di Sumatra, Jawa, dan Bali.
Di daerah yang lebih kecil transportasi jalan banyak dilayani oleh minibus atau van kecil.
Bis dan van juga transportasi umum di dalam kota. Banyak kota
memilik sarana tranportasi sendiri yang dapat disewa, seperti taksi, bajaj, becak, ojek motor, delman, dll. Mobil pribadi
terhitung sangat mahal bagi mayoritas penduduk Indonesia, dan hanya umum di
kota-kota besar saja, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll. Indonesia
memiliki sekitar 158.670 km jalan beraspal, dan sekitar 184.000 km jalan biasa.
(perkiraan pada 1999).
Pariwisata di Indonesia
Pantai
Jimbaran, Bali
Pariwisata
di Indonesia merupakan sektor
ekonomi
penting di Indonesia.
Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak
dan gas bumi
serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2010, jumlah
wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh
sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya. dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar
7.603,45 juta dolar Amerika Serikat. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni,[3] serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja, Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang, keris, batik dan angklung.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan Jepang berada di urutan pertama disusul RRC, Korea Selatan, Taiwan dan India, Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Perancis, Belanda dan Jerman.
Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia diatur oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
http://senibudaya-indonesia.blogspot.com/2009/12/arti-seni-budaya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi_di_Indonesia